Cinta itu tidak selalu berwarna merah jingga, ada kalanya kita rasakan birunya, hitamnya, atau ungunya..
Yang ku reguk saat ini adalah abu-abu dan cokelat, dua warna yang tercipta karna pencampuran rasa
Aku tau ada jalan lurus dan berkelok di depan sana, tapi yang sanggup kulakukan hanya menengoknya kemudian kembali lagi ketempat semula, mencoba itu pasti tapi meyakini yang belum sanggup ku lalui.
Seseorang disana sudah mulai berjalan dan sudah merasakan jatuh dan sakit..
Entah apa yang membuat rasa ini tak mau ku ajak pergi, aku tetap terdiam sampai semua warna-warna kepastian melewatiku..
Aku tetap mau disini, ketika semua sudah menemukan garis akhirnya, dan aku masih menunggu kamu yang tersakiti bukan lagi karna aku, mau kembali merengkuh tangganku
Selasa, 27 Desember 2011
Rabu, 05 Oktober 2011
Puisi untuk Tuan-ku
Bila aku bukan kamu, mungkin aku tak cinta diriku
Bila aku bukan kamu, mungkin aku tak mau berdiri dihidupku
Bila aku bukan kamu, mungkin aku tak mau mengurai nafas ini
Bila aku bukan kamu, mungkin aku tak sekuat hari ini
Bila aku bukan kamu, mungkin aku tak mau berjalan menerjang hari terberatku
Bila aku bukan kamu, senyumku tak kan terkembang dimenitku
Bila aku bukan kamu, kubiarkan jiwa ini mati bersama raga
Bila aku aku bukan kamu, aku mungkin tak bisa mencintai kamu
Bila aku bukan kamu, mungkin aku tak mau berdiri dihidupku
Bila aku bukan kamu, mungkin aku tak mau mengurai nafas ini
Bila aku bukan kamu, mungkin aku tak sekuat hari ini
Bila aku bukan kamu, mungkin aku tak mau berjalan menerjang hari terberatku
Bila aku bukan kamu, senyumku tak kan terkembang dimenitku
Bila aku bukan kamu, kubiarkan jiwa ini mati bersama raga
Bila aku aku bukan kamu, aku mungkin tak bisa mencintai kamu
Langganan:
Komentar (Atom)